Translate/Terjemah

Jumat, 28 September 2012

GELIAT SMK MINQU KIAN TERASA

SMK MINQU GUMUKMAS, yang masih seumur jagung, kini kian menunjukkan eksistensinya. Berbagai kegiatan praktek telah banyak dilakukan. Sebagai gebrakan awal, ketika saat Ramadlan lalu dalam rangka memperingati Nuzulul Qur'an, sukses menggelar Bazar Murah telah diikuti berbagai kegiatan praktek lainnya. Diantaranya membuat Rool Singkong, Kecap Air Kelapa, Kerupuk Tahu, Cairan EM (Efektifitas Mikroorganisme) sebagai starter pupuk organik. Juga kegiatan magang sehari di beberapa tempat usaha di sekitar sekolah.
Bazar murah besutan SMK MINQU mendapat sambutan positif dari masyarakat sekitar. Antusias warga sekitar sangat tinggi. Gula dan Minyak langsung ludes diserbu masyarakat, demikian juga stok berikutnya, sehingga bazar yang dibuka mulai pagi sampi sore itu, disiang hari tinggal kue-kue saja yang masih tersisa. saat sore ketika penutupan, semua kue sudah hampir habis. Positifnya sambutan masyarakat terhadap kegiatan bazar tersebut diakui oleh Kepala sekolah, M. Wahid Rosyidi, bahkan kepala sekolah yang selalu tak lepas dengan kacamata minusnya itu berjanji akan menyelenggarakan even ini tahun depan dengan lebih baik.
Rool Singkong sebagai sebuah makanan alternatif pengganti nasi, menjadi praktek perdana siswa SMK MINQU. Karena waktu itu maasih belum memiliki lab tempat praktek sendiri, kegiatan tersebut di kerjakan di dapur kepala sekolah. Namun, sebagai langkah awal, hal tersebut tak menyurutkan semangat anak-anak. Meski jarak sekolah dana rumah kepala sekolah cukup jauh, sekitar 3 km lebih, anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Hasil kerja mereka ini ikut dipamerkan dalam kegiatan bazar, dan habis terjual semuanya.
Praktek berikutnya, membuat Kecap Air kelapa telah dilakukan di sekolah. Meski dengan peralatan sederhana dan sebagian masih meminjam milik dapur pondok, tetapi kegiatan ini tak menyurutkan semangat anak-anak untuk bekerja. Meskipun, hasil akhirnya belum memuaskan, anak-anak tetap menghargainya sebagai sebuah karya sendiri, kecap itu memang lebih pas jika dinamakan petes, sebab tekturnya memang seperti petes, agak padat dan kadar airnya rendah. Karena hasilnya tidak sesuai harapan, kecap ini atau petes ini esok harinya, dibagi-bagikan ke anak-anak untuk dikonsumsi sendiri. sebenarnya rasa sangat enak, tetapi tekturnya yang mirip petes menjadikan kecap ini layak dinamakan kecap petes. selamat ini sebuah enovasi kan?
Membuat kerupuk tahu, adalah praktek selanjutnya yang dilakukan oleh anak-anak SMK. Sehari sebelum praktek telah dilakukan kunjungan sehari ke UKM (usaha kecil menengah) pembuatan tahu yakni di rumah P. Sukayat Tahu. Meskipun hasilnya belum memuaskan, tetapi layak diajungi jempol.
Praktek terkini di pertengahan bulan September 2012 adalah membuat larutan EM (Efektifitas Mikroorganisme) sebagai starter pupuk organik. Berbeda dengan praktek sebelumnya, praktek ini boleh dikatakan sangat sukses, panen pertama seminggu setelah kegiatan, dari 3 kelompok bila dikumpulkan jadi satu menghasilkan 1 liter lebih cairan EM. Setelah diuji di lab ternyata cairan tersebut mengandung hampir 10 ribu mikroorganisme yang berarti cukup sempurna, tak kalah dengan cairan EM yang dijual di toko, bahkan lebih baik demikian komentar seorang guru kimia yang menguji karya anak-anak. Bahkan seorang petani tebu dan jeruk siap menerima dan menggunakan hasil karya anak-anak ini.
Kegiatan diakhir bulan September adalah praktek terjun langsung di beberapa usaha pertokoan dan makanan yang ada di sekitar sekolah selama satu hari.
Praktek lainnya adalah membuat pupuk organik padat. Sedangkan praktek berikutnya adalah menanam sayuran di 200 media polibek yang sudah disiapkan sekaligus sebagai ujicoba efektifitas cairan EM yang telah dihasilkan. Selamat, semoga SMK MINQU benar-benar dapat berkembang seperti yang diharapkan dan misi menghasilkan produk unggulan berstandar nasional bisa terwujud.(mwr)