SEMINAR REMAJA SEHAT, PACARAN NO, BELAJAR YES!
Minggu, 10 maret 2013, tiga siswa SMK MINQU Gumukmas,
mengikuti kegiatan seminar remaja sehat
yang diselenggarakan oleh Satuan Karya Bhakti Husada kwartir Ranting Gumukmas.
Ketiga siswa tersebut adalah, Havidul Munir, Havid Muslih dan Nita Nur’aini.
Dalam seminar tersebut di bahas masalah Sketsa Triad KKR, Kosmetik dan
Kesehatan.
Seminar yang melibatkan sekitar 100 siswa itu diikuti hampir
semua SMA dan SMK di wilayah Gumukmas yang mengirimkan minimal 3 siswa per
sekolah. Seminar dibuka oleh Kepala Puskesmas Gumukmas, selaku kamabigus Saka
Bhakti Husada.
Havidur Munir menuturkan betapa pentingnya kegiatan tersebut
bagi remaja seusianya. Bagi Munir yang jebolan SMP N 1 Gumukmas ini mengaku
senang dengan kegiatan seminar semacam ini. Paling tidak remaja memiliki bekal
tentang reproduksi, bahkan obat-obatan terlarang. Dengan demikian para remaja
dapat mempertimbangkan sisi buruk narkoba dan mampu meninggalkannya.
Hampir senada dengan Munir, Havid Muslih menuturkan kalau
dirinya sangat terkesan dengan kegiatan tersebut, bukan hanya karena bisa
mengenal siswa dari sekolah lain. Lebih dari itu, ia bisa memetik manfaat yang
besar berkaitan dengan pengetahuan tentang reproduksi dan narkoba.
Lain lagi dengan Nita Nur’aini, cewek asli Puger ini mengaku
bahwa kegiatan seminat ini sangat menyenangkan. Disamping itu seminar ini telah
menyadarkan dirinya bahwa berpacaran bagi remaja seusianya bukanlah suatu
kewajiban. Slogan pacaran No, belajar Yes! Sebenarnya menjadi impiannya. Namun
cewek imut-imut ini, mengakui sulit untuk tidak jatuh cinta. “lha gimana ya,
teman-teman yang lain punya pacar”. Ucapnya tersipu-sipu. Tapi sekarang ia
mengakui telah sendiri lagi dan mencoba untuk tidak berpacaran. Woow, moga bisa
ya... tetap semangat!
Disisin lain, kepala sekolah SMK Minqu Gumukmas, M. Wahid
Rosyidi, memang menganjurkan agar para siswa lebih mengutamakan belajar. Disamping
itu, kaitannya denganpengetahuan tentang reproduksi, pergaulan remaja, narkoba siswa memiliki
referensi yang benar sehingga dapat terhindar dari perilaku menyimpang. Juga penguatan
nilai-nilai religius menjadi impian Bapak tiga orang anak ini, agar dapat
benar-benar tertanam dalam diri siswa-siswi SMK Minqu yang berada di lingkungan
pondok pesantren Ngashor. Karena itu, Bapak berkaca mata minus 9 ini seringkali
menasehati para siswa lebih baik semangat belajar daripada berpacaran yang
hanya akan membuang banyak energi dan pikiran. (mwr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar