Model
Pembelajaran Example Non Example (1)
A. Pengertian Model Example Non Example
Model Example
non Example adalah strategi pembelajaran yang menggunakan
media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan mendorong
siswa untuk belajar berfikir kritis dengan jalan memecahkan
permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang disajikan.
Menurut Buehl (1996) dalam Apariani dkk, (2010:20) menjelaskan bahwa examples non examples adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep. Taktik ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari examples dan non examples dari suatu definisi konsep yang ada dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada. Examples memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan non examplesmemberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas.
Menurut Buehl (1996) dalam Apariani dkk, (2010:20) menjelaskan bahwa examples non examples adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep. Taktik ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari examples dan non examples dari suatu definisi konsep yang ada dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada. Examples memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan non examplesmemberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas.
Model Pembelajaran Examples
non Examples menggunakan gambar
sebagai media pembelajaran. Media gambar merupakan salah satu alat yang
digunakan dalam proses belajar mengajar yang dapat membantu mendorong siswa
lebih melatih diri dalam mengembangkan pola pikirnya. Dengan menerapkan media
gambar diharapkan dalam pembelajaran dapat bermanfaat secara fungsional bagi
semua siswa. Sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa diharapkan akan aktif
dan semangat untuk belajar.
Examples non examples merupakan
model pembelajaran dengan mempersiapkan gambar, diagram, atau tabel sesuai
materi bahan ajar dan kompetensi, sajian gambar ditempel atau memakai LCD/OHP,
dengan petunjuk guru siswa mencermati sajian, diskusi kelompok tentang sajian
gambar tadi, presentasi hasil kelompok, bimbingan penyimpulan, evaluasi, dan
refleksi (Roestiyah. 2001: 73). Sementara itu, Slavin dalam Djamarah, (2006: 1)
dijelaskan bahwa Examples Non Examples adalah model pembelajaran yang menggunakan
contoh. Contoh-contoh dapat diperoleh dari kasus atau gambar yang relevan
dengan Kompetensi Dasar.
B.
Langkah-Langkah Model Pembelajaran Examples Non Examples
Menurut (Agus Suprijono, 2009 : 125) Langkah – langkah model pembelajaran
Examples Non Examples, diantaranya :
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Menurut (Agus Suprijono, 2009 : 125) Langkah – langkah model pembelajaran
Examples Non Examples, diantaranya :
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Gambar-gambar yang digunakan tentunya merupakan gambar yang relevan
dengan
materi yang
dibahas sesuai dengan Kompetensi Dasar.
2. Guru menempelkan gambar di papan
atau ditayangkan melalui LCD/OHP/In Focus
Pada tahap
ini Guru dapat meminta bantuan siswa untuk mempersiapkan gambar
dan membentuk kelompok
siswa.
3. Guru memberi petunjuk dan kesempatan kepada peserta didik untuk
memperhatikan/
menganalisa gambar.
Peserta didik diberi waktu melihat dan menelaah gambar yang disajikan secara
seksama agar detil gambar dapat dipahami oleh peserta didik, dan guru juga memberi
deskripsi tentang gambar yang diamati.
4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut
dicatat pada kertas.
Kertas yang digunakan sebaiknya disediakan guru.
5. Tiap kelompok diberi kesempatan untuk membacakan hasil diskusinya.
dilatih peserta didik untuk menjelaskan hasil diskusi mereka melalui perwakilan
kelompok masing-masing.
6. Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta didik, guru mulai menjelaskan materi sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.
7. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran.
C. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Example Non Example
1. Kelebihan Model Pembelajaran Example Non Example
menganalisa gambar.
Peserta didik diberi waktu melihat dan menelaah gambar yang disajikan secara
seksama agar detil gambar dapat dipahami oleh peserta didik, dan guru juga memberi
deskripsi tentang gambar yang diamati.
4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut
dicatat pada kertas.
Kertas yang digunakan sebaiknya disediakan guru.
5. Tiap kelompok diberi kesempatan untuk membacakan hasil diskusinya.
dilatih peserta didik untuk menjelaskan hasil diskusi mereka melalui perwakilan
kelompok masing-masing.
6. Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta didik, guru mulai menjelaskan materi sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.
7. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran.
C. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Example Non Example
1. Kelebihan Model Pembelajaran Example Non Example
Menurut Buehl dalam
(Apriani dkk, 2007:219) mengemukakan kelebihanExample
Non
Example, antara lain :
a. Siswa
berangkat dari satu definisi yang selanjutnya digunakan untuk memperluas
pemahaman konsepnya dengan lebih mendalam dan lebih kompleks.
b. Siswa
terlibat dalam satu proses discovery (penemuan), yang mendorong
mereka untuk membangun konsep secara progresif melalui pengalaman dariexample dan non
example.
c. Siswa
diberi sesuatu yang berlawanan untuk mengeksplorasi karakteristik dari suatu
konsep dengan mempertimbangkan bagian non example yang
dimungkinkan masih terdapat beberapa bagian yang merupakan suatu karakter dari
konsep yang telah dipaparkan pada bagian example.
Keunggulan
lainnya dalam model pembelajaran examples non examplesdiantaranya :
a. Siswa
lebih berfikir kritis dalam menganalisa gambar yang relevan dengan Kompetensi
Dasar (KD)
b. Siswa
mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar yang relevan dengan
Kompetensi Dasar (KD)
c. Siswa
diberi kesempata mengemukakan pendapatnya yang mengenai analisis gambar yang
relevan dengan Kompetensi Dasar (KD)
2. Kekurangan
Model Pembelajaran Example Non Example
a. Tidak
semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.
b. Memerlukan waktu yang lama.
b. Memerlukan waktu yang lama.
Model Examples Non Examples
(2)
A. Pengertian
Model Examples Non Examples merupakan
salah satu pendekatan Group investigation dalam pembelajaran kooperatif yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan meningkatkan
perolehan hasil akademik. Tipe pembelajaran ini dimaksudkan sebagai alternatif
terhadap model pembelajaran kelas tradisional dan menghendaki siswa saling
membantu dalam kelompok kecil dan lebih dicirikan oleh penghargaan
kooperatif daripada individu.(Muslimin Ibrahin, 2000 : 3)
Pembelajaran Examples Non Examples adalah
salah satu contoh modelpembelajaran yang menggunakan media. Media dalam
pembelajaran merupakan sumber yang digunakan dalam proses belajar mengajar.
Manfaat media ini adalah untuk guru membantu dalam proses mengajar,
mendekati situasi dengan keadaan yang sesungguhnya. Dengan media diharapkan
proses belajar dan mengajar lebih komunikatif dan menarik.
Model Pembelajaran Examples Non Examples
atau juga biasa di sebutExamples And Non-Examples merupakan model
pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Penggunaan
media gambar ini disusun dan dirancang agar anak dapat menganalisis gambar
tersebut menjadi sebuah bentuk diskripsi singkat mengenai apa yang ada didalam
gambar.
Salah satu proses belajar mengajar
adalah gambar. Media gambar merupakan salah satu alat yang digunakan dalam
proses belajar mengajar yang dapat membantu mendorong siswa lebih melatih diri
dalam mengembangkan pola pikirnya. Dengan menerapkan media gambar diharapkan
dalam pembelajaran dapat bermanfaat secara fungsional bagi semua siswa.
Sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa diharapkan akan aktif termotivasi
untuk belajar.
Menurut Rochyandi, Yadi (2004:11) model pembelajaran
kooperatif tipe example non example adalah:
“Tipe
pembelajaran yang mengaktifkan siswa dengan cara guru menempelkan contoh
gambar-gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan gambar lain yang
relevan dengan tujuan pembelajaran, kemudian siswa disuruh untuk menganalisisnya
dan mendiskusikan hasil analisisnya sehingga siswa dapat membuat konsep yang
esensial.”
Gambar juga mempunyai peranan
penting dalam proses belajar mengajar, yakni untuk mempermudah dan membantu
siswa dalam membangkitkan imajinasinya dalam belajar. Selain itu dengan
mengggunakan gambar siswa dapat melatih mencari dan memilih urutan yang logis
sesuai dengan materi yang diajarkan. Dengan demikian dalam Model Pembelajaran Examples
Non Examples tercakup teori belajar konstruktivisme.
Teori konstruktivisme ini menyatakan
siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks,
mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila
aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Bagi siswa agar benar-benar memahami dan
dapat menerapkan segala sesuatu untuk dirinya, berusahadengan susah payah dengan ide-ide (Slavin dalam
Nur dan Wikandari,2002: 8).
Menurut teori konstruktivisme ini,
satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru
tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun
sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk
proses ini, dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau
menerapkan ide-ide mereka sendiri. Dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara
sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberi
siswa anak tangga yang membawa siswa ke pemahaman yang lebih tinggi dengan
catatan siswa sendiri yang harus memanjat anak tangga tersebut (Nur dan
Wikandari, 2002 : 8).
Examples non Examples merupakan model pembelajaran dengan
mempersiapkan gambar, diagram atau table sesuai materi bahan ajar dan
kompetensi. Sajian gambar ditempel atau memakai OHP, dengan petunjuk guru siswa
mencermati gambar, lalu diskusi kelompok tentang sajian gambar tadi, persentasi
hasil kelompok, bimbingan penyimpulan, evaluasi, dan refleksi (Suyatno, 2009 :
73)
Model Pembelajaran Example
Non Examples menggunakan gambar dapat melalui OHP, Proyektor,
ataupun yang paling sederhana adalah poster. Gambar yang kita gunakan haruslah
jelas dan kelihatan dari jarak jauh, sehingga anak yang berada di belakang
dapat juga melihat dengan jelas.
Penggunaan Model Pembelajaran Examples
Non Examples ini lebih menekankan pada konteks analisis siswa. Biasa
yang lebih dominan digunakan di kelas tinggi, namun dapat juga digunakan di
kelas rendah dengan menenkankan aspek psikologis dan tingkat perkembangan siswa
kelas rendah seperti ; kemampuan berbahasa tulis dan lisan, kemampuan analisis
ringan, dan kemampuan berinteraksi dengan siswa lainnya.
Selanjutnya Slavin dan Chotimah
(2007 : 1) dijelaskan bahwa examples non examples adalah model pembelajaran
yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat diperoleh dari kasus atau
gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar.
Konsep model pembelajaran ini pada umumnya dipelajari
melalui dua cara. Paling banyak konsep yang kita pelajari di luar sekolah
melalui pengamatan dan juga dipelajari melalui definisi konsep itu sendiri. Example
Non Examplesadalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi
konsep. Taktik ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan
menggunakan 2 hal yang terdiri dari Example dan non-Examples dari
suatu definisi konsep yang ada, dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan
keduanya sesuai dengan konsep yang ada. Example memberikan
gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang
dibahas, sedangkan non-Examplesmemberikan gambaran akan sesuatu
yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas. Dengan
memusatkan perhatian siswa terhadap example dan non-example diharapkan akan
dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi
yang ada. (Hamzah, 2005:113).
Example Non Example dianggap perlu dilakukan karena suatu definisi
konsep adalah suatu konsep yang diketahui secara primer hanya dari segi
definisinya daripada dari sifat fisiknya. Dengan memusatkan perhatian siswa
terhadap example dan non-example diharapkan
akan dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai
materi yang ada.
Berdasarkan uraian di atas, maka
menyiapkan pengalaman dengan contoh dan non-contoh akan membantu siswa untuk
membangun makna yang kaya dan lebih mendalam dari sebuah konsep penting. Joyce
and Weil (Suratno, 2009:1) telah memberikan kerangka konsep terkait strategi
tindakan, yang menggunakan metode Example Non example, sebagai
berikut:
a. Menggeneralisasikan pasangan antara
contoh dan non-contoh yang menjelas- kan beberapa dari sebagian besar karakter
atau atribut dari konsep baru. Menya- jikan itu dalam satu waktu dan meminta
siswa untuk memikirkan perbedaan apa yang terdapat pada dua daftar tersebut.
Selama siswa memikirkan tentang tiap Examplesdan non-Examples tersebut,
tanyakanlah pada mereka apa yang membuat kedua daftar itu berbeda.
b. Menyiapkan Examples dan non
Examples tambahan, mengenai konsep yang lebih spesifik untuk mendorong
siswa mengecek hipotesis yang telah dibuatnya sehingga mampu memahami konsep
yang baru.
c. Meminta siswa untuk bekerja
berpasangan untuk menggeneralisasikan konsepExamples dan non-Examples mereka.
Setelah itu meminta tiap pasangan untuk menginformasikan di kelas untuk
mendiskusikannya secara klasikal sehingga tiap siswa dapat memberikan umpan balik.
d. Sebagai bagian penutup, adalah
meminta siswa untuk mendeskripsikan konsep yang telah diperoleh dengan
menggunakan karakter yang telah didapat dari Examples danNon-Examples.
Berdasarkan hal di atas, maka
penggunaan metode example non example pada prinsipnya adalah upaya untuk
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk menemukan konsep
pelajarannya sendiri melalui kegiatan mendeskripsikan pemberian contoh dan
bukan contoh terhadap materi yang sedang dipelajari.
Pembelajaran kooperatif model Examples Non Examples memberi
ruang dan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap
muka saling memberikan informasi dan saling membelajarkan. Interaksi tatap muka
akan memberikan pengalaman yang berharga kepada setiap anggota kelompok untuk
bekerja sama, menghargai setiap perbedaan, memanfaatkan kelebihan masing-masing
anggota dan mengisi kekurangan masing-masing.
Pembelajaran kooperatif model Examples
Non Examples melatih siswa untuk dapat mampu berpartisipasi aktif dan
berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal mereka dalam
kehidupan di masyarakat kelak. Oleh sebab itu, sebelum melakukan kooperatif,
guru perlu membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi. Tidak setiap siswa
mempunyai kemampuan berkomunikasi, misalnya kemampuan mendengarkan dan
kemampuan berbicara, padahal keberhasilan kelompok ditentukan oleh partisipasi
setiap anggotanya.
B. Prinsip Model Pembelajaran Examples Non Examples
Metode Example
non Example juga merupakan metode yang mengajarkan pada siswa untuk
belajar mengerti dan menganalisis sebuah konsep. Konsep pada umumnya dipelajari
melalui dua cara. Paling banyak konsep yang kita pelajari di luar sekolah
melalui pengamatan dan juga dipelajari melalui definisi konsep itu sendiri. Examples
and Non exampls adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan
definisi konsep.
Strategi yang
diterapkan dari metode ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat
dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari Examples dan Non-Examples dari
suatu definisi konsep yang ada, dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan
keduanya sesuai dengan konsep yang ada.
· Example memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi
contoh akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan
· Non-Example memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah
contoh dari suatu materi yang sedang dibahas.
Metode Examples
non Examples penting dilakukan karena suatu definisi konsep adalah
suatu konsep yang diketahui secara primer hanya dari segi definisinya daripada
dari sifat fisiknya. Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap example dan
non-example diharapkan akan dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang
lebih dalam mengenai materi yang ada.
Prinsip Reaksi
model pembelajaran Examples Non Examples adalah
Guru memberi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen yang lebih kecil. Selanjutna guru membagi siswa kedalam kelompok belajar 2-3 orang siswa, sehingga setiap anggota bertanggung jawab atas setiap penguasaan komponen-komponen yang di tugaskan sebaik-baiknya. Sehingga menyebabkan tumbuhnya rasa senang dalam proses belajar mengajar, serta dapat menjadikan siswa lebih semangat belajar karena dapat melihat secara langsung.
Guru memberi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen yang lebih kecil. Selanjutna guru membagi siswa kedalam kelompok belajar 2-3 orang siswa, sehingga setiap anggota bertanggung jawab atas setiap penguasaan komponen-komponen yang di tugaskan sebaik-baiknya. Sehingga menyebabkan tumbuhnya rasa senang dalam proses belajar mengajar, serta dapat menjadikan siswa lebih semangat belajar karena dapat melihat secara langsung.
Dalam sistem
sosial guru selalu mengamati semua yang di lakukan tiap kelompok agar kegiatan
berjalan lancar. Dalam model ini guru tidak banyak mejelaskan tentang materi.
Guru hanya menyiapkan materi yang berupa gambar-gambar untuk memfasilitasi anak
dalam mendiskusikan sebuah materi dan dilakukan secara kelompok. Dalam kelompok
tersebut tidak hanya materi yang di bahas saja melainkan juga member arti
penting dari kerjasama, persaingan sehat antar kelompok, keterlibatan belajar
dan tanggung jawab.
C. Kelebihan
Menurut Buehl (Depdiknas, 2007:219)
mengemukakan keuntungan metode example non example antara
lain:
a. Siswa berangkat dari satu definisi
yang selanjutnya digunakan untuk memperluas pemahaman konsepnya dengan lebih
mendalam dan lebih kompleks.
b. Siswa terlibat dalam satu proses
discovery (penemuan), yang mendorong mereka untuk membangun konsep secara
progresif melalui pengalaman dari example dan non example
c. Siswa diberi sesuatu yang berlawanan
untuk mengeksplorasi karakteristik dari suatu konsep dengan mempertimbangkan
bagian non example yang dimungkinkan masih terdapat beberapa bagian yang
merupakan suatu karakter dari konsep yang telah dipaparkan pada bagian example.
Keunggulan lainnya dalam model
pembelajaran examples non examples diantaranya :
a. Siswa lebih berfikir kritis dalam
menganalisa gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar (KD)
b. Siswa mengetahui aplikasi dari
materi berupa contoh gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar (KD)
c. Siswa diberi kesempata mengemukakan
pendapatnya yang mengenai analisis gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar
(KD)
Tennyson dan Pork (Slavin, 2002)
menyarankan bahwa jika guru akan menyajikan contoh dari suatu konsep maka ada
tiga hal yang seharusnya diperhatikan, yaitu:
a. Urutkan contoh dari yang gampang ke
yang sulit.
b. Pilih contoh-contoh yang berbeda
satu sama lain.
c. Bandingkan dan bedakan contoh-contoh
dan bukan contoh.
Dampak
instruksional dan dampak pengiring yang dimiliki model pembelajaran Examples
Non Examples. Dampak instruksional adalah dampak yang terlihat setelah
kegiatan pembelajaran. Sedangkan dampak pengiring adalah damapak yang tidak
langsung terlihat, akan tetapi mengiringi dampak instruksional. Pada
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Examples Non
Examples dampak instruksionalnya adalah siswa menjadi lebih aktif,
berani mengemukakan pendapat atau gagasannya sendiri, aktif berdiskusi, dapat
belajar dari pengamatan sendiri. Dampak pengiringnya adalah siswa mampu meningkatkan
kerjasama secara kooperatif untuk materi yang ditugaskan, bertanggung jawab,
berusaha memahami materi dengan baik, dan meningkatkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah.
A. Kelemahan
Ada dua kelemahan dalam menggunakan model Examples
Non Examples, diantaranya :
1) Tidak semua materi dapat disajikan
dalam bentuk gambar.
2) Memakan waktu yang banyak.
B. Langkah-Langkah
Menurut (Agus Suprijono, 2009 : 125) Langkah – langkah
model pembelajaran examples non examplesdiantaranya :
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Gambar
yang digunakan tentunya merupakan gambar yang relevan dengan materi yang
dibahas sesuai dengan Kompetensi Dasar.
2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui LCD atau OHP,
jika ada dapat pula menggunakan proyektor. Pada tahapan ini guru juga dapat
meminta bantuan siswa untuk mempersiapkan gambar yang telah dibuat dan
sekaligus pembentukan kelompok siswa.
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada peserta didik untuk
memperhatikan/menganalisis gambar. Biarkan siswa melihat dan menelaah gambar
yang disajikan secara seksama, agar detil gambar dapat difahami oleh siswa.
Selain itu, guru juga memberikan deskripsi jelas tentang gambar yang sedang
diamati siswa.
4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang peserta didik, hasil diskusi dari
analisis gambar tersebut dicatat pada kertas. Kertas yang digunakan akan lebih
baik jika disediakan oleh guru.
5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya. Siswa dilatih
untuk menjelaskan hasil diskusi mereka melalui perwakilan kelompok
masing-masing.
6. Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta didik, guru mulai menjelaskan
materi sesuai tujuan yang ingin dicapai. Setelah memahami hasil dari analisa
yang dilakukan siswa, maka guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
7. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan
pembelajaran
Modifikasi model pembelajaran Examples Non Examples :
1) Guru menulis topik pembelajaran
2) Guru menulis tujuan pembelajaran
3) Guru membagi peserta didik dalam kelompok (masing-masing kelompok
beranggotakan 6-7 orang)
4) Guru menempelkan gambar di papan tulis atau menayangkannya melalui LCD atau
OHP
5) Guru meminta
kepada masing-masing kelompok untuk membuat rangkuman tentang macam-macam
gambar yang ditunjukkan oleh guru melalui LCD
6) Guru meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil rangkumannya,
sementara kelompok lain sebagai penyangga dan penanya.
7) Peserta didik melakukan diskusi
8) Guru memberikan penguatan pada hasil diskusi. Kebaikan :
a. Siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar
b. Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar
c. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya
d. Konsep hasil belajar
· Kesimpulan
Model pembelajaran Examples Non Examples adalah
model pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh melalui kasus atau gambar
yang relevan dengan Kompetensi Dasar. Melalui model pembelajaran ini siswa
diharapkan dapat memilih dan menyesuaikan contoh-contoh yang ada melalui gambar
tersebut sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Model pembelajaran Examples Non Examples memiliki
kelebihan yaitu siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar, siswa dapat
mengetahui aplikasi dari maetri berupa contoh gambar dan siswa diberi
kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.
Sedangkan kekurangannya yaitu :
§ Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk
gambar.
§ Memakan waktu yang banyak.
CATATAN :
ARTIKEL INI MERUPAKAN COPY PASTE DARI INTERNET, BAPAK/IBU GURU SILAHKAN MELAKUKAN EDIT DAN MENYESUAIKAN DENGAN KONTEKSTUAL MAUPUN REFERENSI DI SEKOLAH MASING-MASING.
DAFTAR PUSTAKA
Hamdani.(2011).Strategi Belajar Mengajar.Bandung:
Pustaka Setia
Agus Suprijono.(2009).Cooperatif Learning Teori dan
Aplikasi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Suyatno.(2009).Menjelajah Pembelajaran
Inovatif.Surabaya.Buana Pustaka
Dahlan, M.D., dkk. (1984). Model-Model
Mengajar. Bandung:CV Diponegoro.
Rahman. (2008). Model Mengajar & Bahan
Pembelajaran. (cetakan ke-2) Bandung: Alqaprint
Ismail. (2003). Media Pembelajaran
(Model-model Pembelajaran), Modul Diklat Terintegrasi Berbasis Kompetensi
Guru Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Direktorat PLP.
Rahmadi Widdiharto. (2006). Model-model
Pembelajaran Matematika. Makalah diklat guru pengembang matematika SMP.
Yogyakarta: PPPG Matematika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar